Senin, 02 November 2015

Potensi Karang Taman Nasional Teluk Cendrawasih Bumi Papua

Potensi Karang Taman Nasional Teluk Cendrawasih - Papua. Taman Nasional Teluk Cendrawasih merupakan perwakilan ekosistem terumbu karang, pantai, mangrove dan hutan tropika daratan pulau di Provinsi Papua Barat.

Taman Nasional Teluk Cendrawasih merupakan taman nasional perairan laut terluas di Indonesia, terdiri dari daratan dan pesisir pantai (0,9%), daratan pulau-pulau (3,8%), terumbu karang (5,5%), dan perairan lautan (89,8%).

Beberapa informasi berkaitan dengan Taman Nasional Teluk Cendrawasih dihimpun dari beberapa sumber data informasi dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Dinas Pariwisata Provinsi Papua, Balai Taman Nasional Teluk Cendrawasih dan hasil reportase sahabat Jelajah Indonesia sesama penggiat wisata terutama wisata yang ada di Indonesia.

Taman Nasional Teluk Cendrawasih

Pesona terumbu karang Taman Nasional Teluk Cendrawasih

Taman Nasional Teluk Cendrawasih terletak di Provinsi Papua Barat atau lebih tepatnya di Teluk Cendrawasih. Sejarah Taman Nasional Teluk Cendrawasih dulunya tercatat sebagai kawasan cagar alam laut yang pada tahun 1990 melalui SK. Menteri Kehutanan Nomor : 58/Kpts-II/1990 tanggal 3 Februari 1990. Dan baru ditetapkan sebagai Taman Nasional Teluk Cenderawasih berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 8009/Kpts-II/2002 tanggal 29 Agustus 2002.

Daya Tarik Taman Nasional Teluk Cendrawasih

Potensi karang Taman Nasional Teluk Cendrawasih tercatat 150 jenis dari 15 famili, dan tersebar di tepian 18 pulau besar dan kecil. Persentase penutupan karang hidup bervariasi antara 30,40% sampai dengan 65,64%. Umumnya, ekosistem terumbu karang terbagi menjadi dua zona yaitu zona rataan terumbu (reef flat) dan zona lereng terumbu (reef slope). Jenis-jenis karang yang dapat dilihat antara lain koloni karang biru (Heliopora coerulea), karang hitam (Antiphates sp.), famili Faviidae dan Pectiniidae, serta berbagai jenis karang lunak.

Taman Nasional Teluk Cendrawasih terkenal kaya akan jenis ikan. Tercatat kurang lebih 209 jenis ikan penghuni kawasan ini diantaranya butterflyfish, angelfish, damselfish, parrotfish, rabbitfish, dan anemonefish. Jenis moluska antara lain keong cowries (Cypraea spp.), keong strombidae (Lambis spp.), keong kerucut (Conus spp.), triton terompet (Charonia tritonis), dan kima raksasa (Tridacna gigas).

Terdapat empat jenis penyu yang sering mendarat di TN. Teluk Cendrawasih yaitu penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu lekang (Lepidochelys olivaceae), dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea). Duyung (Dugong dugon), paus biru (Balaenoptera musculus), ketam kelapa (Birgus latro), lumba-lumba, dan hiu sering terlihat di perairan Taman Nasional Teluk Cendrawasih.

Hiu paus taman nasional Teluk Cendrawasih
Hiu paus taman nasional Teluk Cendrawasih

Terdapat goa alam yang merupakan peninggalan zaman purba, sumber air panas yang mengandung belerang tanpa kadar garam di Pulau Misowaar, goa dalam air dengan kedalaman 100 feet di Tanjung Mangguar. Sejumlah peninggalan dari abad 18 masih bisa dijumpai pada beberapa tempat seperti di Wendesi, Wasior, dan Yomber. Umat Kristiani banyak yang berkunjung ke gereja di desa Yende (Pulau Roon), hanya untuk melihat kitab suci terbitan tahun 1898.

Objek Menarik di Taman Nasional Teluk Cendrawasih

Pulau Nuburi

Pasir pantai Pulau Nuburi
Pasir pantai Pulau Nuburi

Pulau Nuburi berada di Kabupaten Nabire, untuk akses menuju pulau ini bisa menggunakan perahu motor atau speedboat. Pulau Nuburi adalah pulau yang tak berpenghuni. Kamu bisa melakukan kegiatan seperti snorkeling, diving dan wisata jelajah pantai dan pulau.

Pulau Pepaya

Pulau Pepaya Taman Nasional Teluk Cendrawasih
Pulau Pepaya Taman Nasional Teluk Cendrawasih

Pulau yang dulu merupakan habitat hewan kelelawar sungguh memukau hati. Pulau Pepaya bisa diakses dari kota Nabire dengan menggunakan perahu motor dan speedboat. Kamu bisa melakukan kegiatan seperti snorkeling, diving,pengamatan burung dan wisata jelajah pantai dan pulau.

Pulau Nutabari

Pulau Nutabari Teluk Cendrawasih
Pulau Nutabari Teluk Cendrawasih

Pulau ini terbentuk dari batu cadas yang sangat tajam dan dipenuhi lubang/liang sebagai tempat persembunyian aneka jenis kadal, kepiting dan hewan lainnya. Perjalanan dari Nabire ke pulau ini dapat ditempuh dalam waktu 2 jam dengan meng-gunakan speedboat atau perahu motor.

Kegiatan wisata yang dapat dilakukan antara lain wisata pantai, pengamatan burung, khususnya burung Junai Emas, pengamatan satwa lainnya berupa Kepiting Prajurit dan aneka jenis kadal yang bersembunyi dalam liang/lubang pulau karang bercadas ini. Pulau ini juga menjadi lokasi penyelaman dan snorkeling yang bisa mencapai waktu 2 jam untuk mengelilinginya

Pulau Kumbur

Burung junai emas pulau kumbur

Membutuhkan waktu sekitar 3,5 jam untuk sampai ke pulau yang merupakan habitat burung Junai Emas. Pulau ini sebagian besar berupa pasir dan ditumbuhi cemara pantai. Selain pengamatan burung, kita juga dapat melakukan wisata pantai, snorkeling dan diving laut dalam.

Pulau Anggrameos

pulau anggrameos teluk cendrawasih
Pulau anggrameos teluk cendrawasih

Pulau ini merupakan pulau terbesar yang berada dalam wilayah kerja SKW I Kwatisore, berjarak tempuh sekitar 3 jam dari Nabire. Pulau Anggrameos mempunyai cerita bahwasananya jika kamu baru pertama kali menginjakan kaki di pulau ini maka diwajibkan untuk mandi di sungai yang bermuara di sisi barat pulau.

Kita dapat melakukan aktifitas berenang, snorkeling, diving, pengamatan burung, flora fauna dan vegetasi hutan daratan pulau.

Whale Shark di Tanjung Mangguar dan Perairan Kwatisore

Hiu paus, Rhincodon typus, adalah hiu pemakan plankton yang meruapakan spesies ikan terbesar. Hiu ini adalah satu-satunya anggota dari genusnya Rhincodon dan familinya, Rhincodontidae (disebut Rhinodontes sebelum tahun 1984), yang masuk kedalam subkelas Elasmobranchii pada kelas Chondrichthyes. Hiu ini dapat ditemui di samudera tropis dan hangat dan hidup di laut. Spesies ini dipercaya berasal sekitar 60 juta tahun yang lalu.

Hiu bodoh/paus (Whale Shark) dapat dijumpai di perairan kwatisore, hiu bodoh ini sering ditemukan di bagan milik nelayan ikan. Hiu ini merupakan hewan yang jinak sehingga penyelam dapat dengan mudah mendekati dan berenang dengannya. Tidak seperti kebanyakan ikan hiu yang merupakan pemakan daging.

Hiu Paus menyantap plankton, krill, ikan-ikan kecil, cumi-cumi, dan juga telur ikan sebagai menu utamanya. Ikan ini akan “menyaring” binatang-binatang kecil itu dengan cara melahap air laut. Makanan akan diendapkan di mulutnya, dan air akan dikeluarkan lagi lewat lubang-lubang vertikal di samping kepalanya yang disebut gill.

Hiu paus di perairan Kwatisore
Hiu paus di perairan Kwatisore

Di perairan Kwatisore hiu ini dapat dijumpai sepanjang tahun dan dapat disaksikan dengan jelas diatas permukaan air laut, hasil inventarisasi menunjukkan bahwa hiu bodo/whale shark diperairan Kwatisore mengalami trend kenaikan populasi.

Sedangkan Tanjung Manguar merupakan sebuah tanjung di pulau induk Papua. Terdapat beberapa buah pulau kecil yang terbentuk dari batuan vulkanik dan menarik untuk melakukan pengamatan burung. Selain itu di sekitar Tanjung Mangguar cocok untuk dilakukan penyelaman laut dalam, dengan goa-goa bawah air di kedalaman 40 meter.

Pulau Roon

Berjarak tempuh 6 jam dari Manokwari atau sekitar 3 jam dari Wasior dengan menggunakan speedboat. Wisata sejarah dapat dilakukan dengan mengunjungi gereja tua Isna Jedi yang didirikan pada jaman Zending dengan Alkitab tua berbahasa Indonesia terbitan Belanda tahun 1898. Rumah masyarakat yang dibangun diatas laut merupakan pemandangan yang unik. Kita juga dapat melakukan pengamatan burung, flora fauna hutan daratan, wisata pantai, snorkeling dan diving, di samping air tejun yang cukup segar untuk dinikmati.

Pulau Rouw

Terletak di dalam gugus Kepulauan Auri dan berjarak tempuh sekitar 6 jam dari Manokwari atau sekitar 3 jam dari Wasior dengan menggunakan speedboat. Potensi ekowisata yang menarik adalah diving dan snorkeling sambil melihat kerangka 4 pesawat tempur Jepang sisa PD II yang jatuh di laut di kedalaman sekitar 2 meter, pengamatan burung dan keanekaragaman flora fauna hutan daratan pulau.

Pulau Kuwom

Pulau ini tidak begitu besar, hanya dibutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk mengelilinginya. Didominasi pohon cemara pantai dan merupakan habitat peneluran burung Junai Emas. Memiliki terumbu karang yang masih bagus meski tidak terlalu luas, cocok untuk diving dan snorkeling sambil melihat ikan berbagai jenis dengan warna-warni yang jumlahnya melimpah.

Gugusan Kepulauan Auri

Gugusan Kepulauan Auri dengan pulau-pulau di dalamnya berjarak tempuh 6 jam dari Manokwari atau sekitar 3 jam dari Wasior dengan menggunakan speedboat dalam kondisi laut tenang.

Gugusan Kepulauan Auri
Pulau Aburuki Teluk Cendrawasih

Pulau-pulau dalam gugus Kepulauan Auri ini sebagian besar merupakan zona inti, zona pemanfaatan dan zona rehabilitasi kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan antara lain diving, snorkeling, pengamatan lumba-lumba, burung, flora fauna daratan pulau dan wisata pantai.

Pantai Pasir Panjang

Terletak di Pulau Rumberpon dengan waktu tempuh sekitar 2 jam dari Ransiki atau 3 jam dari Manokwari dengan speedboat, kita dapat menikmati indahnya pasir putih dalam suasana sejuk dan tenang serta dapat melakukan kegiatan berenang, snorkeling, diving, dapat melihat peninggalan sejarah berupa kerangka pesawat tempur Jepang yang jatuh di laut.

Kita juga dapat menikmati kesenian seruling tambur, upacara adat keagamaan, penyambutan tamu dan upacara pelepasan perahu. Selain itu dapat juga dilakukan pengamatan flora fauna hutan daratan pulau, ketam kenari, Tridacna gigas, lumba-lumba, pengamatan goa kelelawar dan lainnya.

Pulau Roswaar

Pulau ini mengandung potensi yang cukup tinggi. Kita dapat menceburkan diri di sungai yang berair panas dengan aroma belerang. Selain itu, di pulau ini terdapat goa bersejarah peninggalan suku Biak Numfor yang didalam tersimpan kerangka dalam peti disertai piring antik yang merupakan peninggalan nenek moyang masyarakat setempat serta sejarah kedatangan nenek moyang masyarakat setempat. air terjun, wisata pantai, snorkeling dan diving serta pengamatan flora fauna daratan pulau, burung dan lumba lumba. Waktu tempuh dari Manokwari sekitar 3 jam dengan speedboat.

Pulau Yoop

Daya tarik pulau yang letaknya sekitar 5 jam dari Manokwari atau 1 jam dari Wasior ini adalah keindahan alam bawah laut dan daratan pulau, yang meliputi air terjun dengan ketinggian sekitar 15 meter, serta adanya tengkorak – tengkorak manusia pada dinding gua sepanjang tebing. Dapat juga menikmati kesenian tradisional berupa tarian Balengan Wesasama, Sasuai, Ikuturunando (upacara gunting rambut), Wisataradio (upacara tindik telinga), dan Jisusarae (upacara lepas gelang).

Kita dapat mencoba keberuntungan dengan mengangkat Batu Ramal/Batu Jodoh (Waniaturi) yang dipercaya dapat mengabulkan segala permintaan jika si pemohon dapat mengangkatnya. Disamping itu dapat melakukan diving, snorkeling, pengamatan lumba lumba, mangrove, kus-kus, rusa dan satwa liar lainnya.

Musim Kunjungan Terbaik TN. Teluk Cendrawasih

Untuk mengunjungi Taman Nasional Teluk Cendrawasih, alangkah baiknya jika kamu berlibur pada bulan Mei-Juli atau Bulan Oktober-Desember.

Cara Pencapaian Lokasi TN. Teluk Cendrawasih

Untuk mencapai lokasi Taman Nasional Teluk Cendrawasih kamu bisa memilih dua pilihan jalur transportasi. yaitu dengan transportasi laut maupun transportasi udara.

Jalur transportasi laut

Jika kamu memilih menggunakan jalur transportasi laut, kamu bisa menggunakan pelayanan transportasi kapal laut. Untuk informasi jadwal dan harga kapal laut tujuan Manokwari, kamu bisa akses di website Pelni. Berikut beberapa rute kapal laut yang melewati tujuan Manokwari atau Nabire :
  1. KM Ciremai - Surabaya-Makasar-Bau-bau-Sorong-Manokwari-Jayapura PP
  2. KM. Nggapulu - Makassar-Baubau/Buton-Namlea/P.Buru-Ambon-Fakfak-Sorong-Manokwari-Wasior (Singgah arah Nabire/pergi)-Nabire-Serui-Biak (Singgah arah serui/balik)-Jayapura.PP.
  3. KM Labobar - Surabaya-Makassar-Sorong-Manokwari-Wasior-Nabire-Serui-Jayapura.PP
  4. KM Dobonsolo - Jakarta-Surabaya-Makassar-Baubau/Buton -Sorong-Manokwari-Jayapura.PP
Dari Manokwari atau Nabire, perjalanan kamu akan dilanjutkan ke tujuan Wondama. Untuk menuju Wondama dapat ditempuh dengan menggunakan speedboat atau kapal motor penumpang.

Jalur transportasi udara

Pilihan transportasi udara menuju Manokwari atau Nabire telah banyak tersedia. Beberapa maskapai penerbangan sudah melayani penerbangan ke dan dari Bandara Rendani - Manokwari, Saat ini Maskapai yang melayani penerbangan dari dan ke Manokwari antara lain : Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Lion Air, Susi Air, XpressAir, Trigana Air dan Wings Air. Untuk mengetahui jadwal penerbangan pesawat ke Manokwari atau Nabire kamu bisa menggunakan jasa penyedia tiket pesawat online atau ke situs maskapai yang telah disebutkan diatas.

Selanjutnya dari Manokwari, kamu bisa melanjutkan perjalanan menggunakan kapal motor sejauh 95 km ke Taman Nasional Teluk Cendrawasih. Alternatif lain kamu masuk melalui Bandara di Nabire untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Taman Nasional Laut Teluk Cendrawasih menggunakan perahu motor sejauh 38 km atau sekira 3 jam.

Tata Masuk Kawasan Taman Nasional Teluk Cendrawasih

Surat izin masuk kawasan konservasi (SIMAKSI) dikeluarkan dan diberikan oleh pejabat yang berwenang kepada pemohon untuk masuk kawasan Taman Nasional Teluk Cendrawasih. Setiap kegiatan yang bersifat penelitian, wisata, ekspedisi, pendidikan, pelatihan dll) wajib mempunyai Simaksi. Berikut persyaratan untuk permohonan Simaksi :

Warga Negara Indonesia

Permohonan izin masuk kawasan konservasi bagi WNI diajukan pemohon kepada Kepala Balai Besar atau Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional (PTN) Wilayah setempat.
  1. Melampirkan proposal kegiatan (penelitian)
  2. Fotocopy tanda pengenal
Wisatawan Mancanegara

Bagi pemohon WNA pengajuan izin masuk kawasan konservasi disampaikan dan diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam disesuaikan dengan perundang-undangan yang berlaku dengan melampirkan :
  • Proposal kegiatan (Penelitian);
  • Fotocopy tanda pengenal.
  • Surat Ijin Jalan / Travel Permit dari kepolisian setempat

Informasi Kantor Taman Nasional Teluk Cendrawasih

Kantor: Jl. Trikora Wosi Rendani, Kotak Pos 229
Manokwari 98312, Papua Barat
Telp. (0986) 212212; Fax. (0986) 212437
E-mail : btntc@manokwari.wasantara.net.id

Demikian sekilas informasi seputar Taman Nasional Teluk Cendrawasih, semoga informasi bisa menambah wawasan bagi kamu tentang tempat-tempat wisata Indonesia atau lokasi wisata di Indonesia dan keanekaragaman budaya di Indonesia yang menarik dan wajib untuk dikunjungi jika kamu sedang berlibur di Provinsi Papua.

Jangan lupa beri KOMENTAR dan klik tombol LIKE atau SHARE jika artikel berikut ini bermanfaat dan layak untuk disebarkan sebagai informasi yang berguna kepada teman kamu.

Sumber foto dan informasi :
  1. Panoramio
  2. Balai Taman Nasional Teluk Cendrawasih

Potensi Karang Taman Nasional Teluk Cendrawasih Bumi Papua Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Yusuf Fikri

0 komentar:

Posting Komentar